Ketika kita memancing dengan teknik dasaran, pemilihan umpan merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan, tidak semua jenis umpan efektif digunakan, karena terkadang ikan lebih cenderung tertarik dengan melihat pergerakan mangsa, kadangkala ikan mencari makan mengandalkan penciuman, hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalkan kejernihan dan kekeruhan air laut, dimana saat kondisi air sangat keruh umpan yang memiliki aroma bau lebih kuat yang akan mengundang ikan untuk menyambarnya. Sebagai contoh terkadang pada saat kondisi tertentu umpan irisan tongkol akan lebih cepat disambar ikan dibanding umpan jenis lain. Mancing dasaran dengan umpan irisan cumi Umpan yang lebih segar juga akan lebih bagus digunakan karena memiliki aroma yang lebih natural. Sebagai contoh mancing dasaran menggunakan umpan cumi segar yang langsung beli di ambai nelayan akan berbeda dengan umpan cumi hasil beli dipelelangan yang mungkin sudah terkena pengawet seperti formalin. saya pernah mendapati ketika cumi seger cepat mendapat sambaran cumi hasil beli dipasar belum juga disentuh oleh ikan. Menentukan rangkain pancing yang akan di gunakan Menentukan rangkaian pancing dalam hal ini meliputi pemilihan ukuran senar untuk rangkaian, pemilihan leader untuk rangkain, dan penyesuaian panjang leader dengan kondisi arus saat mancing. - Pemilihan ukuran leader untuk rangkaian Pemilihan ukuran senar sangat berpengaruh dengan agresifitas ikan menyambar umpan, semakin kecil rangkaian senar yang digunakan akan semakin cepat pula ikan menyambar umpan, hal ini berhubungan dengan sensitifitas ikan itu sendiri. beda ikan tentunya berbeda tingkat sensitifitasnya. Penggunaan senar kecil ketika memancing dasaran, akan lebih besar resiko putus ketika disambar ikan besar, tapi dengan pemakaian simpul yang tepat dan pemahaman mengenai pengaturan setting drag yang benar masih besar kemungkinan ikan bisa landed meskipun tak secepat penggunaan leader ukuran besar tapi sebaliknya sensasi yang didapat juga akan berbeda tentunya. Kecuali jika kita sedang memancing dengan target ikan gerombolan, yang jika terjadi putus akan bubar semuanya seperti gerombolan ikan kakap merah, penentuan ukuran leader akan sangat vital, sebaiknya bertanya langsung pada teman yg sudah pernah yg akan mengantar kita ke spot tersebut untuk pemakaian ukuran leader yang tepat. - pemilihan jenis senar untuk rangkaian Pemilihan senar/leader untuk rangkaian juga akan menentukan kesuksesnya kita di saat mancing dasaran, leader yang memiliki tingkat indek bias lebih baik akan lebih samar dan tidak begitu terlihat ketika berada dalam air, misalnya leader fluro carbon yang memiliki indek bias 1.43, yang mendekati indek bias air sebesar 1.34, sedangkan senar berbahan nylon hanya memiliki indek bias 1.53, selain itu fluro karbon memiliki berat jenis yang lebih dibanding senar nylon yaitu sebesar 1.78 kg/lt sedangkan senar nylon sebesar 1.14 kg/lt, jadi akan lebih cepat tenggelam didalam air. Kelebihan lain dari senar fluro karbon memiliki sensitifitas lebih baik dibanding senar nylon. Tapi kelemahan senar flouro carbon sifatnya lebih kaku dibanding senar nylon dan hanya memiliki kekuatan ikatan sebesar 60 % dibanding senar nylon sekitar 70 hingga 80 %. Jadi perbedaan ini bisa kita jadikan pertimbangan ketika memilih leader untuk rangkaian pancing. - Penyesuaian panjang rangkaian leader dengan kondisi arus air Panjang rangkaian leader dalam hal ini yang dimaksud adalah panjang kumis atau line ke hook. Ketika kondisi arus cukup deras pemakaian kumis panjang akan lebih efektif, karena ketika terkena arus umpan akan lebih bisa bermain kekanan atau kekiri, hal ini tentunya akan menarik ikan untuk menyambarnya, pemakaian kumis panjang sebaiknya menggunakan satu rangkaian kumis, baik dengan posisi pemberat dibawah atau ditengah antara leader dan kumis ke hook, untuk menghindari resiko kusut. Ketika arus sedang atau lemah cenderung mati pemakaian dua rangkaian kumis akan lebih efektif, dengan catatan usahakan panjang kumis tidak melebihi panjang pemberat/bandul, dan jarak kedua rangkaian kumis tidak saling bersentuhan, karena ketika arus mati umpan akan cenderung jatuh kebawah, jika jarak rangkaian antara dua kumis dan pemberat berdekatan, akan beresiko terbelit/kusut. Teknik memasang hook ke umpan Pada dasarnya asal umpan kita cantelin dimata kail/hook ada kemungkinan disambar ikan. Tapi ketika kita menghadapi situasi dimana terlalu banyak ikan ikan kecil berada di spot, kemungkinan besar kita akan mudah kehilangan umpan dengan hanya sekedar mencakok kail ke umpan, belum lagi ketika kita mancing di spot yang agak dalam, tentunya akan sangat capek menghadapi hal ini, solusinya kita bisa mencoba teknik umpan jahit dengan posisi ujung hook berada diujung umpan, menurut teorinya ketika ikan menyambar umpan ujung kail lah yang akan sampai lebih dulu ke mulut ikan. Tapi cara ini tidak berlaku untuk jenis ikan dengan mulut kecil yang lebih suka menggerogoti dan mencabik2 umpan seperti ikan gerot gerot.
terimakasih infonya https://bit.ly/2PA5uA7
BalasHapus