Kamis, 20 Juli 2017

Boncos ahh...kok bisa??


Banyak pemancing yang sangat handal meracik umpan, mengerti resep resep umpan yang bagus, tapi anehnya jika kita lihat di tambak/kolam pemancingan sangat sedikit  pemancing yang betul-betul berhasil menawarkan umpannya untuk disantap oleh ikan targetnya. Kenapa ini terjadi? Penyebabnya, karena banyak pemacing yang begitu pintar meracik umpan tapi sangat sedikit pemancing yang mau memahami kondisi ikan yang mau dipancing dan lingkungan sekitar pemancingan. Rata2 pemacing asyik dan bangga dengan kualitas umpan dan resep nya masing-masing, semua merasa sudah yang paling bagus. Padahal semua pemancing tahu bahwa umpan itu bukan buat mereka, umpan itu buat sang ikan, dan semestinya mereka sadari ikanlah yang memutuskan umpan mana yang akan mereka makan. Sang ikan lah yang menentukan umpan mana yang sesuai dengan seleranya, dan sang ikanlah yang mutlak memutuskan umpan mana yang paling lezat buat dia. Terkadang Sang Ikan juga akan bingung jika semuanya lezat, dan akhirnya dia akan memutusakan dengan cara paling simple; mana umpan yang paling dekat dgn dia dan mana umpan yang paling cocok dgn ukuran mulutnya. Jika kita sering ke tambak-tambak pemacingan ikan, terlihat begitu banyak pemacing dengan pancing yang bagus-bagus, umpan yang baik, bahkan dari jauh saja sudah tercium “aroma umpan” nya, tapi sedikit saja diatara mereka yang puas dengan “ekspektasi” hasil pancingannya. Dimana kesalahannya?

Pemacing terlalu sibuk dgn pemikiran umpan nya sudah baik, bahan2nya sdh bagus, trik dan cara-cara memancingnya sudah lengkap, tapi lupa untuk melakukan “riset” kecil. riset kondisi tempat dia memancing, riset untuk mengetahui ikan apa yang akan dipancing, dan tidak memperhitungkan siapa saja yang mancing disana dan apa saja umpan nya juga bagaimana kondisi air dan cuacanya.

Memancing juga harus pintar dalam membaca keadaan lokasi kolam atau tambak yang akan di pancing telah banyak trik2 atau mensiasatti dan cara2nya agar sukses di blog2 bisa kita cari di google, yang harus kita ingat dan kita pahami rata2 untuk berhasil dalam dunia pemancingan 60% yaitu kemurahan rezeky/nasib. dari yang maha kuasa ,30% umpan dan peralatan, 10% faktor x , banyak jalan datangnya rezeky baik dari  cara bersedekah, membantu sesama, selalu berterima kasih(bersyukur) dengan menjalankan perintahnya dan banyak lagi spt berbuat kebaikan2 dalam hidup dalam arti jika menanam banyak kebaikan akan menuai hasil yang berlimpah ruah.. salam joran nyemplung....

Minggu, 02 Juli 2017

MUARA SUNGAI MATI

Tempat yang di bulan puasa kemarin sempat menjadi heboh karena beraneka ragaman ikan2 air tawar dan sekarang masih menjadi tempat populer untuk memancing bagi warga binjai dan sekitarnya.
Jenis ikan yang rata2 memiliki berat 05 ons atau lebih seperti , patin, bawal , gurami , nila dan ikan mas kini begitu populer di kunjungi warga buat melepaskan hasrat memancing apalagi tanpa dipungut bayaran alias gratis , hobby saat berlebaran.

Masih penasaran dgn lokasi bekas galian pasir yang telah menyatu dengan sungai ini datang saja ke binjai selatan bisa ditempuh melalui jalan melewati perumahan marcapada, sudah bukan rahasia umum lagi dimana saja jika ada tempat yang masih banyak keberadaan ikanya, sudah pasti para pemancing berlomba lomba dgn para penjala atau para penjaring dan tidak luput juga jadi incaran para penyetrum... ah capek deeh kan belum ada aturan di binjai ini atau di sumatera utara ini, apa nak cakap...